Selasa, 08 November 2011

taj mahal


Taj Mahal, Lambang Keabadian Cinta

T
aj Mahal dikenang sebagai lambing cinta abadi Kaisar Shah Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan symbol cinta dan hasrat. Seperti dilansir new7wonders.com, Taj Mahal dibangun Kaisar Mogul kelima itu antara tahun 1631-1648 un tuk mengenang  istrinya, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai makan Mumtaz Mahal. Awalnya, Shah Jahan hanya menyebut masjid itu sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti ‘istana mahkota’, sebuah perluasan dari nama Mumtaz mahal yang berasal dari Persia. Mumtaz Mahal meninggal pada usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun 1631. Kematian sang permaisuri ini membuat sang raja begitu berduka. Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan ‘ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya’. Jadilah Jahan kemusian mengerahkan 20 ribu tenaga kerja menunaikan pesan istrinya itu. Bahan bangunan didatangkan dari seluruh India dan Asia Tengah dengan menggunakan 1000 gajah. Berdirilah kubah utama setinggi 57 meter. 28 batu batuan indah dari berbagai wilayah di Asia digunakan. Batu pasir merah dari Fatehpur Sikri, jasper dari Punjab, jade dan Kristal dari Cina, batu pirus dari Tibet, lapis lazuli dan safir dari Srilangka, batubara dan batu kornelian dari Arab, dan berlian dari Panna. Lantainya pun terbuat dari pualam yang bercahaya dari Makrana, Rajasthan. Tak seperti makam Mughal lainnya, taman Taj Mahal berada didepan makam. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga Taj Mahal terlihat begitu gemerlap dengan warna. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna. Taj Mahal benar-benar symbol cinta dan kasih sayang
Keindahan dan kemegahan Taj Mahal telah memberikan inspirasi kepada seniman dalam melahirkan karya-karya terindahnya dalam berbagai bentuk. Cerita keabadian cinta yang mengilhami pembangunannya telah menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikannya.
Taj Mahal berdiri kokoh di Agra, sebuah kota kecil di Negara Bagian Uttar Pradesh yang berjarak sekitar 200 kilometer dari selatan New Delhi, India. Mahakarya manusia yang masih dikaguni hintgga kini itu merupakan kompleks pemakaman yang dibangun dengan memadukan gaya arsitektur Persia, Turki, Islam, dan India.
Kompleks Taj Mahal berada di tepi sungai Yamuna dan memiliki bagian utama, yaitu darwaza (gerbang utama), bageecha (taman), masjid, naqqar khana atau jawab( rumah peristirahatan), dan rauza (mausoleum) sebagai pusat dari seluruh bangunan yang ada. Dinding utama bangunan dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al-quran serta ukiran dengan motif motif geometris dan bunga.
Sebagai gerbang utama, darwaza menjadi satu satunya pintu masuk menuju mausoleum. Untuk menuju gerbang utama, para pengunjung dapat masuk melalui tiga pintu yang ada di sebelah barat, selatan, atau timur gerbang utama.
Rauza merupakan bangunan utama Kompleks Taj Mahal dan memiliki empat menara utama disetiap sudutnya. Makam Mumtaz Mahal terletak tepat di bawah kubah mausoleum,  sedangkan makan Shah Jahan berada disebelah barat makam Mumtaz Mahal. Masjid berada disebelah barat mausoleum dengan kolam tempat wudhu berada didepannya. Bangunan yang identik dengan masjid, yaitu naqqar khana, berada disebelah timur mausoleum. Kemiripan bangunan ini hanya dibedakan oleh arahnya, yaitu masjid menghadap kiblat dan rumah peristirahatan membelakangi kiblat.  Rauza menggunakan marmer putih yang didatangkan dari Makrana di Negara Bagian Rajastan, sedangkan masjid dan naqqar khana menggunakan batu merah yang didatangkan dari Fatehpur Sikri di Uttar Pradesh.
Diantara gerbang utama dan mausoleum, terbentang taman seluas 30 x 300 meter dengan gaya Persia. Taman dilengkapi dengan kolam yang memanjang dengan menunjuk arah utara-selatan dan timur-barat.
Setelah 4 abad berdiri, Taj Mahal tetap dikagumi seluruh dunia. Bahkan, statusnya sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia tetap bertahan melintasi ruang dan waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar